Kisah Sutina
Sutina adalah seorang gadis yang tinggal di sebuah desa terpencil dan jauh dari keramaian. Bila senja tiba, warga desa tidak ada satupun yang keluar rumah. Seolah tidak ada kehidupan di sana. Walaupun demikian, warga desa hidup dengan damai tentram dan sejahtera.
Sutina anak sulung dari empat bersaudara. Jika tidak sedang membantu orang tuanya di sawah, Sutina mengerjakan pekerjaan rumah karena adiknya masih kecil-kecil. Meskipun demikian Sutina tak pernah mengeluh meski sekolah pun tak tamat.
Suatu ketika datanglah Pak Jaya, orang kaya di desa. "Begini, maksud kedatangan saya adalah ingin mengajak Sutina ke kota. Di sana nanti ia bisa belajar menyanyi dengan serius dan melanjutkan sekolahnya lagi."
"Tapi Pak Jaya, apa Sutina punya kemampuan seperti itu?"
"Semalam saat Sutina menyanyi pada hajatan anak saya, saya yakin dia punya bakat. Kalau diasah pasti akan bagus."
"Saya tidak yakin, Pak," kata Ayah Sutina.
"Percayalah pada saya, Pak. Saya hanya kasihan pada Sutina yang memiliki bakat bagus, tapi tak bisa dikembangkan. Kalau di desa terus kapan bisa maju?"
"Saya bicarakan dengan istri saya dulu. Saya juga harus tanya Sutina."
Pak Jaya memberikan waktu tiga hari untuk berpikir. Sutina sempat menolak karena tak bisa hidup jauh dari keluarganya. Namun orang tua Sutina menyadari, jika Sutina hanya terus hidup seperti ini juga kasihan.
Akhirnya orang tua Sutina menyetujui saran Pak Jaya. Maka dua hari kemudian, berangkatlah Sutina diiringi isak tangis ibu dan adik-adiknya.
Sutina tinggal bersama adik Pak Jaya yang memiliki stuidio rekaman. Sutina diajarkan teknik menyanyi, mengatur napas hingga Sutina benar-benar menguasai.
Sampai enam bulan, Sutina masih rajin memberi kabar. Namun setahun kemudian, dandanan, pakaian, gaya hidup Sutina telah berubah total. Apalagi ia mulai menjadi penyanyi terkenal. Hingga akhirnya ia Sutina melupakan orang tua, adik-adik, dan juga kampung halamannya.
Sutina pun telah merubah namanya menjadi Inas. Dan setiap kali ditanya asalnya, Sutina tak pernah mau mengatakan, bahkan Sutina mengaku sebagai anak tunggal dan sudah tak memiliki orang tua lagi. Meski orang tua dan adik-adiknya sakit hati, mereka tidak ingin menuntut. Orangtuanya menyadari bahwa Sutina malu berasal dari keluarga miskin dan mereka yakin suatu saat Sutina akan sadar akan kekeliruannya.
Sumber : Majalah Bobo Edisi 02 Thn III
Terbitan : 27 Mei - 3 Juni 2003.