Ironi penanggulangan HIV-AIDS
Irininya, Pemerintah melakukan Kondomisasi dalam menanggulangi HIV-AIDS |
[RISALAH POS] Mentri Kesehatan, Nafsiah Mboi, mengakui bahwa perilaku seks bebas menjadi penyebab utama penyakit HIV-AIDS di tanah air. Menurutnya Penularan AIDS tertinggi melalui seks bebas dengan angka 71 persen dari total orang hidup dengan AIDS (OHDA). Lalu 18,7 persen terkena dari jarum suntik narkoba, dan sisanya penularan ibu ke bayinya.
Selain seks bebas antara laki-laki dan perempuan, perilaku hubungan seksual sesama jenis juga sebagai pemicu awal menambahnya angka penderita AIDS. "Waria juga bisa menularkan kepada pasangannya," ujarnya.
Melihat penanggulangan HIV/AIDS yang digalakkan di Negri ini, kita patut pesimis negeri ini akan terbebas dari ancaman HIV/AIDS. Pasalnya, masalah utama dari HIV-AIDS yakni seks bebas tidak ditangani dari akar masalahnya, Pelacuran justru di lokalisasi dan di luar lokaliasi pun tetap marak. Pornografi, pornoaksi, dan seksualitas terus dipromosikan. Dan ditambah lagi, gaya hidup bebas terus dikampanyekan. Kejahatan dan penyimpangan seksual seperti LGBT dan pelacuran malah berusaha dilindungi dengan alasan HAM.
Penanggulangan yang tidak serius ini sangat terlihat. Pemerintah sangat bersikeras tetap akan melakukan kampanye penggunaan kondom sebagai salah satu bagian untuk mencegah peningkatan kasus orang yang terinfeksi AIDS. (BBC 25 Juni 2012)
Yang lebih parah, Menteri Kesehatan Nafsiyah Mboi mengatakan, peningkatan HIV-AIDS terjadi karena kurangnya pemakaian kondom di kelompok yang berisiko seperti pelacur.
Padahal, lewat kampanye Kondom itulah justru akan menumbuh suburkan perilaku seks bebas. Para pelaku Seks bebas justru mendapat pembenaran untuk melakukan perzinaan.
Seperti yang ditulis diatas, penyebab utama HIV-AIDS adalah, pergaulan bebas. Untuk itu, pemerintah seharusnya dapat menghentikan pergaulan bebas tersebut, bukan memberikan kondom !.