Relevansi Lulusan SMK dengan Kebutuhan Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI)
Lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) disipakan untuk bisa langsung terjun ke dunia kerja, entah itu dengan membuka usaha sendiri ataupun dengan menjadi seorang karyawan. Namun, realitanya memang belum sepenuhnya sesuai dengan harapan. Bisa dikatakan tingkat pengangguran terbuka untuk lulusan SMK sampai saat ini masih cukup tinggi.
Selain itu, tingkat pengangguran lulusan SMK tidak terpaut jauh dengan lulusan SMA. Hal ini bisa dilihat dari data Badan Pusat Statistik (BPS) berikut ini:
Tabel 1 di atas menunjukkan bahwa tingkat pengangguran lulusan SMK sampai bulan Agustus 2014 adalah 1.332.521 orang, sedangkan lulusan SMA adalah 1.962.786 orang, terpaut 630.265 orang. Selisih angka tersebut masih tergolong sedikit, mengingat sebenarnya lulusan SMK sudah dibekali dengan berbagai keterampilan.
Selain itu, berdasarkan data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2014) bahwa ternyata jumlah rata-rata penghasilan lulusan SMK dengan lulusan SMA tidak jauh berbeda pula. Hal ini menunjukkan belum signifikannya persepsi dunia kerja antara lulusan SMK dan SMA. Data tersebut dapat dilihat dalam histogram berikut ini:
Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa lulusan SMK di Indonesia belum begitu relevan dengan Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI). Oleh sebab itu, pengembangan SMK masih tetap harus digalakkan dan ditingkatkan. Pengembangan SMK ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja, melainkan juga pihak-pihak lain seperti guru, siswa dan masyarakat.
Referensi:
Badan Pusat Statistik (2014)
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia (2014)