PERUBAHAN POLITIK DI INDONESIA
MAKALAH
PERUBAHAN POLITIK DI INDONESIA
Disusun Oleh :
Melinus Gulo
NPM : 14.011.111.004
Jurusan : Ilmu Pemerintahan
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS DARMA AGUNG MEDAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk hidup ciptaan Tuhan yang paling berhasil dalam persaingan hidup di bumi ini, meski banyak keterbatasan fisik seperti ukuran, kekuatan, kecepatan, dan panca inderanya, bila dibandingkan dengan penghuni bumi lainnya. Keberhasilan itu disebabkan oleh manusia memiliki kemampuan merubah sesuatu untuk menjadi lebih baik untuk perubahan dari semulanya. Anak muda adalah penerus untuk suatu bangsa untuk menjadi lebih baik lagi dan menyampaikan inspirasi demi inspirasi,pendapat demi pendapat,pengetahuan demi pengetahuan agar Negara ini tidak menjadi suatu tempat yang hanya dijadikan sebagai Negara saja tetapi sebagai Negara yang sejatera unuk Negara serta rakyatnya.
Terkadang manusia bertanya mahu dibawah kemana arah sistem politik di Indonesia ? serta bagaimana proses pengambilan keputusan dalam persoalan-persoalan tertentu dapat diambil, merupakan suatu pertanyaan yang perlu dijawab. Soal ini memasuki dalam perubahan politik di Indonesia ini,terkadang kita hanya tahu bahwa sebenarnya ada suatu perubahan politik yang terjadi dipemerintan politikh dan membuat keputusan sesuat yang telah diterapkan tetapi pada keyataannya didalam pemerintahanlah yang melanggar sendiri system yang telah dibuatnya.
Merupakan suatu hal yang memberikan pemahaman serta perubahan politik di Indonesia kendati telah banyak terjadi persitegangan antara pihak muslim, nasionalis, dan komunis. Perubahan politik perlu suatu kesimpulan, yang dapat memberikan solusi buat permasalahan pergolakan politik di Indonesia ke arah kemajuan bangsa.
B. Rumusan Masalah
Dari sedikit gambaran diatas, tentu akan memunculkan beberapa pertanyaan antara lain sebagai berikut:
1. Apa pengertian perubahan politik?
2. Apa sajakah isi dari perubahan politik?
3. Apa tujuan dari perubahan politik dan bagaimana prosesnya?
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Perubahan Politik
Perubahan politik dapat ditimbulkan oleh konflik kepentingan dan gagasan atau nilai-nilai baru (Surbakti, 1992: 246). Tom Bottomore (1992: 82) menjelaskan secara rinci tentang perubahan sosial dan politik. Menurut Tom Bottomore (ibid), perubahan yang cukup berarti dapat timbul dari diperkenalkannya suatu teknologi baru, perdagangan atau perang; kudeta istana, perubahan dinasti, tampilnya ke puncak kekuasaan raja yang kompeten atau yang tidak, ataupun karena munculnya seorang pemimpin politik yang talentanya begitu hebat, gerakan-gerakan budaya dan intelektual, pasang surutnya kelompok-kelompoik sosial tertentu, termasuk para elit yang menunjukkan kepentingan sosial yang berbeda.
Salah satu bentuk utama konflik adalah perang. Kelahiran negara-negara baru banyak yang diakibatkan karena peperangan, baik perang negara terjajah terhadap kolonial maupun perang saudara. Peperangan di dalam negara bangsa nation-state juga akan mengakibatkan perubahan sosial dan politik. Tom Bottomore mencatat bahwa perang punya pengaruh terhadap perubahan politik dan perkembangan masyarakat. Perang sebagai sarana perluasan masyarakat manusia dan perang merupakan faktor utama dalam pembentukan negara itu sendiri (1992:87). Selanjutnya Tom Bottomore mengatakan bahwa perang itu merupakan sarana kebijakan dan bentuk penjelmaannya sangat dipengaruhi oleh kondisi sosial dan budaya (ibid).
Perubahan politik dibedakan menjadi tiga, yaitu perubahan sistem, perubahan di dalam sistem, dan perubahan karena dampak berbagai kebijakan umum (Surbakti, 1992: 243). Lebih lanjut Surbakti menjelaskan:
Perubahan sistem ialah perubahan yang terjadi pada ketiga elemen sekaligus. Perubahan ini bersifat radikal (perubahan dengan akar-akarnya) karena tidak saja struktur dan strategi kebijakan yang berubah, tetapi juga sistem yang lain yang justru mempengaruhi ketiga objek revolusi, yaitu kegiatan kolektif warga masyarakat yang sedikit banyak bersifat kekerasan untuk mengganti sistem politik yang ada dengan sistem baru yang dianggap lebih baik.
Perubahan di dalam sistem menjadi garis politik kaum reformis. Pada tipe ini sistem nilai, struktur kekuasaan dan strategi menangani proses kebijakan pada dasarnya tidak mengalami perubahan yang berarti meskipun pemimpin pemerintahan dan isi kebijakan umum mengalami perubahan. Perubahan yang diperjuangkan di dalam kerangka sistem politik yang ada.
Tipe perubahan ketiga berkaitan dengan dampak berbagai kebijakan pemerintah terhadap lingkungan masyarakat dan lingkungan fisik. Dahrendorf membedakan perubahan sosial dan politik menjadi perubahan secara tiba-tiba (sudden) dan perubahan secara radikal (Surbakti, 1992: 245). Ia menilai bahwa perubahan elit politik atau pemimpin pemerintahan merupakan kondisi bagi perubahan sistem nilai, struktur kekuasaan , dan strategi menangani kebijakan umum. Perubahan secara tiba-tiba atau revolusioner (yang biasanya ditimbulkan dengan konflik yang bersifat kekerasan) belum tentu menghasilkan perubahan struktural secara radikal, tetapi perubahan yang ditimbulkan oleh konflik yang sangat intens cenderung bersifat radikal. Menurut Dahredorf, makin intens konflik kelas, makin radikal perubahan yang ditimbulkan, dan semakin bersifat kekerasan suatu konflik kelas maka semakin tiba- tiba perubahan yang terjadi.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perubahan Politik
Perubahan adalah suatu keharusan karena perubahan merupakan esensi dari kemajuan yaitu harus berpindah posisi semangkin kedepan dari posisi semulanya. Perubahan harus dikelola dengan baik dalam manajemen perubahan (change manajement) dan manajemen harapan serta kemajuan dalam keharmonian seringkali menjadi jebakan bagi kita untuk “malas” mempertahankan dinamika perubahan dalam kehidupan, sedangkan politik adalah bermacam-macam kegiatan dalam sistem politik atau negara yang menyangkut proses dalam menentukan tujuan-tujuan perubahan.
Jadi perubahan politik adalah suatu keharusan yang merupakan esensi untuk menjadikan perubahan politik agar menjadi lebih baik dari sebelumnya.perubahan politik yaitu bagaimana kita harus mengubah kebijakan yang seharusnya kibijakan yang dahulu harus diganti agar untuk menjadi lebih baik sehingga suatu bangsa dapat menjadi lebaik dan lepas dari kepurukan yang selama ini kita tahu bahwa system perubahan di Indonesia ini sangat tidak karuan dan tidak tahu bagaimana sekarang politiknya sangat-sangat buruk.
B. Konflik Perubahan Politik
Dalam situasi apapun, tindakan kelompok-kelompok sosial yang diarahkan untuk mewujudkan perubahan kehidupan politik masyarakat mereka merupakan salah satu bentuk partisipasi politik. Tindakan-tindakan semacam itu menimbulkan konflik dan perubahan politik.
1) Partisipasi dalam perubahan politik yang rutin.
Parsipasi politik rutin dikaitkan dengan perubahan politik dalam 2 cara yaitu :
· Tujuan partisipasi adalah untuk menyebabkan perubahan politik seperti dalam kasus pemungutan suara bagi suatu partai minoritas.
· Dengan menggunakan mekanisme yang ada.
2) Ada beberapa cara yang khas untuk berpartisipasi sebagai berikut.
· Pemungutan suara (voting) adalah menimbulkan tekanan yang kuat atas figur-figur tetapi hal itu membawa sedikit imformasi. Voting bisa saja melibatkan individu yang berkonflik dengan individu-individu lain yang mendukung partai-partai atau kandidat-kandidat yang berbeda.
· Kontak-kontak berdasarkan inisiatif warga negara dalam kontak-kontak ini orang-orang memberikan suara dalam pemilihan umum, namun tidak berminat terhadap aktivitas komunal atau kampanye.
· Aktivitas kampanye yaitu Kampanye bisa menimbulkan tekanan tingkat tinggi, tingkat rendah.
· Partisipasi Kooperatif adalah tipe partisipasi ini menimbulkan tekanan yang rendah, tetapi sungguh-sungguh mendatangkan informasi.
3) Partisipasi dalam Perubahan yang Disruptif (Kacau).
Rezim- rezim yang efektif tetapi tidak legitim, seperti halnya rezim-rezim colonial lebih stabil ketimbang rezim-rezim yang relatif tidak efektif dan memiliki tingkat legitimasi yang tinggi.
Upaya-upaya perubahan politik yang kacau sebagai tanggapan terhadap suatu penyimpangan. Kurangnya legitimasi dapat memotivasi warga negara untuk melakukan kekerasan-kekerasan kolektif. Dekat dengan hal-hal tersebut adalah kemampun manufulatif pemerintah.
Adapun sumbernya yang dilakukan oleh kelompok-kelompok yang ingin melakukan perubahan politik melalui cara yang tidak rutin adalah sebagai berikut :
a. Adanya tingkat motivasi yang tinggi
b. Adanya dukungan yang luas.
c. Adanya perlindungan terhadap tindakan balasan pemerintah dan
d. Adanya kemampuan untuk menekan para penguasa.
4) Sebab- sebab Perubahan Politik
Sebab-sebab ini berkaitan dengan perubahan kondisi Internet dan eksternal sebagai dampak dan sifat interaksi.
Perubahan-perubahan politik dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu sebagai berikut :
· Diperkenalkan teknologi baru
· Perdagangan atau peperangan dan kudeta istana
· Perubahan dinasti
· Tampilnya raja yang kompeten atau tidak kompeten
· Munculnya pemimpin yang karismatik dan
· Adanya gerakan-gerakan yang cultural dan intelektual
5) Beberapa tipe perubahan politik
Berikut ini akan dibuat beberapa tipe-tipe perubahan politik secara agak rinci, yaitu:
a. Perubahan yang terjadi secara gradual dan perubahan secara mendadak.
b. Perubahan besar dan perubahan kecil.
c. Perubahan yang terjadi dengan kekerasan dan perubahan yang terjadi dengan damai.
6) Adapun ciri-ciri perubahan yang besar yaitu sebagai berikut :
· Perubahan yang mengakibatkan terjadinya reorganisasi penting didalam aparat pemerintahan dalam hubungan pemerintah dan rakyat.
· Perubahan yang menyebabkan terjadinya restrukturalisasi hubungan-hubungan sosial lainnya, termasuk modifikasi dalam peraturan hierarkis berbagai kelompok sosial yang ada.
C. Tujuan Perubahan Politik
Dimana setiap perubahan yaitu untuk menuju perubahan yang lebih baik dari sebelumnya, dalam setiap perubahan yang dilakukan oleh pemerintah adalah untuk bangsa dan Negara tapi ketahui bahkan pada kenyataannya adalah perubahan yang dilakukan pemerintahaan tidak sesuai dengan seharusnya dilakukan buktinya saja adalah banyak krutor yang marajelela dimana-mana dengan semaunya saja,apa tindakkan pemerintahan iya bisa dilihat dari kenyataan yang ada sekarang ini.
Dari beberapa perubahan politik pasti banyak yang tidak berpendapat dari masyarakat pastinya bahkan dari orang-orang yang menjabat di partai politik. Disetiap perubahan politik tidak berjalan dengan sejalan pasti akan ada yang menyebabkan konflik terjadi yaitu :
1. Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan.
2. Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda pula. seseorang sedikit banyak akan terpengaruh dengan pola-pola pemikiran dan pendirian kelompoknya.
3. Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok, diantaranya menyangkut bidang ekonomi, politik, dan sosial.
4. Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perubahan adalah suatu keharusan karena perubahan merupakan esensi dari kemajuan yaitu harus berpindah posisi semangkin kedepan dari posisi semulanya. Perubahan harus dikelola dengan baik dalam manajemen perubahan (change manajement) dan manajemen harapan serta kemajuan dalam keharmonian seringkali menjadi jebakan bagi kita untuk “malas” mempertahankan dinamika perubahan dalam kehidupan, sedangkan politik adalah bermacam-macam kegiatan dalam sistem politik atau negara yang menyangkut proses dalam menentukan tujuan-tujuan perubahan.
Jadi perubahan politik adalah suatu keharusan yang merupakan esensi untuk menjadikan perubahan politik agar menjadi lebih baik dari sebelumnya.perubahan politik yaitu bagaimana kita harus mengubah kebijakan yang seharusnya kibijakan yang dahulu harus diganti agar untuk menjadi lebih baik sehingga suatu bangsa dapat menjadi lebaik dan lepas dari kepurukan yang selama ini kita tahu bahwa system perubahan di Indonesia ini sangat tidak karuan dan tidak tahu bagaimana sekarang politiknya sangat-sangat buruk.
Perubahan politik dapat ditimbulkan oleh konflik kepentingan dan gagasan atau nilai-nilai yang berbeda pendapat setiap perubahan pasti ada yang baik dan yang kurang baik tergantung bagaimana kita mengambil keputusan.
B. Saran
Harapan penulis dalam penyusunan makalah ini semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca. Dan semoga perubahan politik di Indonesia membawa dampak positif bagi masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Ramlan Surbakti, Perkembangan Partai Politik Indonesia, 1992
Miriam Budiarjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, (Jakarta: Gramedia, 1991)
Alfian, Pemikiran Dan Perubahan Politik Indonesia. Jakarta : Gramedia, 1978
Terimakasih Telah Berkunjung Di Blog Saya
Baca Juga>> Pengertian Sistim Politik Indonesia
Like and Share