Antara Kebenaran dan Penyesatan sejarah 1915
dulunya Armenia adalah Wilayah Daulah Islam, penduduknya diperlakukan dengan baik sebelum terjadi pengkhianatan |
Tahun lalu, Amerika dan Eropa menuduh Turki (yang pada saat itu Khilafah Utsmani) melakukan melakukan Genosida (pembantaian besar-besaran) terhadap penduduk Armenia. Inilah yang dinyatakan oleh Paus Fransiskus Saat Misa di Roma, ia menggunakan Istilah “Genosida” untuk menggambarkan pembantaian besar-besaran yangdilakukan tentara Khilafah Utsmani terhadap penduduk Armenia.
Pernyataan serupa juga keluar dari mulut penguasa Amerika dan negara-negara Eropa, yang ingin menjadikan ” tuduhan” itu sebagai bumerang untuk memburukkan nama Khilafah
*penyesatan Sejarah
Dikutip dari citizendaily.net, dikisahkan Tepat 24 April 1915. Kehidupann gelap bagi bangsa Armenia. Mereka dipaksa atau terpaksa eksodus, meninggalkan tanah kelahirannya dan menyebar ke 195 negara, hingga kini. Imperium Utsmani yang berkuasa sekitar tahun 1300-1923 mencaplok sebagian wilayah Armenia. Ustmani Turki memulainya dengan pertempuran di Sisilia tahun 1071. Pada 1914, imperium Turki Utsmani mengeluarkan semacam ketentuan: seluruh laki-laki Armenia berusia antara 18-60 tahun dimobilisasi untuk menghadapi Perang Dunia pertama.Mereka dijadikan pasukan tanpa senjata, kemudian dibantai oleh tentara Turki atau komandan mereka sendiri.
Puncak genosida itu terjadi pada 24 April 1915. Kementerian Dalam Negeri Utsmani memerintahkan untuk menahan pemimpin politik Armenia. Mereka yang dicurigai berkhianat (ribuan orang) dibantai tanpa proses peradilan. Sisanya dideportasi ke Eufrat dan Kota Damaskus.
Kondisi semakin memburuk. Anak-anak dan wanita ditelantarkan tanpa air dan pangan di gurun pasir. Mereka dibiarkan mati.
Penderitaan karena kebiadaban tentara Turki dan orang Kurdi sungguh luar biasa. Orang Armenia menyebutnya “Golgotha”. Wanita diperkosa dan dibunuh, laki-laki dibantai secara massal. Sisanya mati karena kelaparan, penyakit, atau bunuh diri.
Tulisan serupa dengan yang diatas akan mudah ditemui di Media-media, mereka menggambarkan dengan sangat buruknya orang-orang Khilafah Utsmaniyyah, padahal apa yang terjadi pada tahun 1915 tidaklah demikian.
*Perang Dunia I dan pengkhianatan Armenia
Eropa mengklaim ada 1,5 juta jiwa telah dibunuh oleh Pemerintahan Utsmani selama Perang Dunia I. Ini ditolak oleh pihak Turki sendiri dan dari berbagai pihak, Turki menolak angka ini dan mengakui bahwa benar ada pembunuhan dan pengusiran namun belum mencapai tingkat genosida.
Pengusiran dan pembantaian ini terjadi, sebab Armenia mengkhianati Pemerintahan Utsmani, mereka membunuh banyak kaum Muslim dengan dukungan Rusia. Armenia saat itu bekerja sama dengan Rusia ketika menyerang wilayah timur Turki dan mendudukinya untuk waktu yang singkat sebelum menarik diri dari perang.
Armenia sendiri selama pemerintahan Usmani belum melakukan pemberontakan sehingga termasuk dalam kategori ahlil zimmah, ahlil zimmah yang dilindungi di wilayah khilafah Islam, tapi ketika terjadi perang melawan Rusia , Armenia kemudian berpihak pada pasukan Rusia dan melakukan Pengkhianatan dan Pemberontakan sehingga berjatuhan korban yang banyak dari pihak Utsmani .
Jadi opini yang selama ini di propagandakan oleh Amerika dan Eropa selama ini jelas-jelas menyimpang dari kebenaran. Yang mereka gambarkan betapa kejamnya Pemerintahan Utsmani jelas merupakan kesalahan.
Padahal rakyat Armenia diperlakukan dengan sangat baik oleh Daulah Islam sebagai Ahlud Dimmah (warganegara non-Muslim) selama ratusan tahun, pada saat kaum Muslim menaklukkan Armenia pada masa dua Khalifah, yaitu Umar dan Utsman. Wallahua a’lam