Pengaruh Inflasi Terhadap Pengangguran
Inflasi adalah keadaan dimana terjadi kenaikan suatu harga atas barang-barang secara umum dari waktu ke waktu secara terus menerus.Tingkat kenaikan harga baru dapat dikatakan sebagai inflasi bila kenaikan itu meluas dan mempengaruhi kenaikan harga untuk barang yang lain. Sehingga kenaikan harga untuk satu atau dua barang saja dapat dikatakan sebagai inflasi, kecuali telah mempengaruhi harga barang lainnya.
Pengangguran adalah suatu kondisi dimana seseorang yang ingin bekerja dan mempunyai kemampuan dibidang masing-masing tetapi dikarenakan terbatasnya suatu pekerjaan yang tersedia dan tidak memadai bahkan bisa juga tidak tersedianya lapangan kerja . Indonesia termasuk kedalam salah satu negara dengan jumlah penduduk terbesar dengan itu maka jumlah tenaga kerja dan pengangguran Indonesia juga besar, semakin meningkatnya jumlah penduduk yang tidak disertai dengan penambahan lapangan pekerjaan membuatsemakin tingginya tingkat pengangguran diIndonesia.
Inflasi dalam jangka pendek mempunyai pengaruh positif yaitu dapat mendorong perekonomian lebih baik ,seperti meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan investasi.Jika inflasi dalam jangka panjang mempunyai pengaruh negatif yaitu keadaan perekonomian menjadi kacau dan perekonomian melemah. Pengaruh inflasi jangka panjang juga mempunyai dapat negatif yang lain yaitu orang menjadi ntidak bersmangat kerja , menabung dan mengadakan investasi karena harga meningkatmya dengan cepat. Para penerima pendapatan tetap seperti pegawai negri dan karyawan swasta serta buruh juga akan kebingungan untuk mengimbangi harga sehingga hidup mereka semakin merosot dan terpuruk dari waktu ke waktu.
Tingginya tingkat inflasi menyebabkan harga barang negri lebih mahal dibandingkan harga luar negri. Sehingga masyarakat lebih memilih barang impor karena harganya lebih murah.Harga lebih mahal menyebabkan turunnya daya saing barang dalam negri di pasar internasional.Hal itu menyebabkan ekspor turun dan impor meningkat.
Kurang bersaingnya barang dan jasa menyebabkan kurangnya permintaan produk dalam negri.Sejumlah pengusaha akan mengurangi produksi barang.Perusahan juga akan mengurangi jumlah pekerja menyebabkan pekerja kehilangan pekerjaannya.
Pengusaha akan kewalahan dalam mengatur keuangannya. Permintaan yang turun akan membuat pengusaha tersebut mencapai titik bangkrut. Jika tingkat inflasi terus meningkat banyak pengusaha yang akan gulung tikar atau bangkrut
Dampak yang lebih jauh adalah pengangguran menjadi semakin tinggi. Dengan demikian, tingkat inflasi dan tingkat pengangguran merupakan dua parameter yang dapat digunakan untuk mengukur baik buruknya kesehatan ekonomi yang dihadapi suatu negara.
Kesimpulan dari penulisan yang saya buat ini adalah kebijakan inflasi terjadi karena menigkatnya biaya produksi, sehingga secara tidak langsung harga bahan untuk memenuhi output atau permintaan pasar juga meningkat, sehingga perusahaan akan berupaya menekan biaya produksi guna efisiensi perusahaan, akibatnya demi menjaga efisiensi tersebut salah satu langkah yang bisa ditempuh oleh perusahaan adalah mengurangi tenaga kerja dan mengganti dengan mesin, sehingga biaya yang dianggarkapun juga berkurang, dalam artian perusahaan harus mengurangi tenaga keranya dengan cara mem PHK. Namun hal ini tidak dapat diartikan, bahwa di Indonesia hubungan antara inflasi dan pengangguran adalah positip, sebab dalam kenyataannya di Indonesia tidak ada hubungan yang pasti antara inflasi dan pengangguran.
Pengangguran dan inflasi memiliki hubungan yang negatif, itu berarti jika pemerintah ingin menurunkan tingkat pengangguran di Indonesia maka pemerintah harus bersiap untuk tingginya tingkat inflasi yang akan terjadi. Begitu pun sebaliknya pemerintah tidak dapat menekan inflasi menjadinol persen ataupun pengangguran menjadi nol persen. Jadi keduanya memiliki efek yang berbeda satu sama lain jika dipaksakan untuk ditekan dengan kebijakan apapun.