Sejarah Kota Lama Semarang
Semarang adalah salah satu kota terbesar di Jawa, di kota ini banyak terdapat peninggalan sejarah, baik dari zaman hindu buddha maupun kolonial. Beberapa yang masih tersisa peninggalan sejarah adalah Gereja Blenduk, Candi Gedong Songo, Lawang Sewu, Sam Poo Kong dan lain – lain. Bangunan - bangunan tersebut masih terjaga keasliannya walaupun ada beberapa yang tak terawat. Kota Lama merupakan salah satu peninggalan dari bangunan – bangunan kolonial yang ada di Semarang. Bangunan – bangunan tua berarsitektur Belanda masih tegak berdiri disini. Terdapat juga kanal - kanal yang mengitari bangunan Kota Lama seakan – akan kita melihat Belanda kecil (Little Netherland) di kota Semarang.
Salah satu bangunan yang wajib anda kunjungi apabila di Kota Lama adalah Gereja Blenduk. Gereja ini memiliki keunikan yaitu adanya sebuah kubah yang umumnya berada di sebuah Masjid. Gereja yang bernama asli bernama Nederlandsch Indische Kerk ini masih dipergunakan untuk tempat peribadatan. Karena masyarakat sekitar kesulitan menyebutkan nama Belanda lalu masyarakat sekitar menyebutnya dengan nama Gereja Blenduk. Nama ini berdasarkan kubah atas gereja tersebut yang berbentuk “belenduk” berwarna merah bata dengan kekhasannya yang terdapat dua menara tepat di depan kubah Gereja Blenduk.
Selain Gereja Blenduk yang mengalami perubahan nama, jembatan yang tepat berada di selatan kota lama yang bernama belanda Gereja Burg juga berubah nama menjadi Jembatan Berok karena sulitnya mengatakan nama Belanda oleh orang – orang pribumi. Jembatan ini dahulu bisa buka tutup, karena pada saat zaman kolonial jembatan ini sebagai jalan penghubung dari laut hingga ke Pasar Johar dengan menggunakan kapal – kapal kecil.
Di seberang Gereja Blenduk terdapat sebuah bangunan yang sekarang digunakan sebagai gedung asuransi. Orang – orang sering menyebutnya dengan nama Gedung Jiwasraya sedangkan baratnya terdapat sebuah restoran ikan bakar cianjur. Selain bangunan – bangunan tersebut terdapat juga bangunan lain diantarany anguna Gedung Marabunta dengan ornamen semut raksasa yang berada diatapnya, tempat ini pernah dilangsungkan sebuah aksi spionase oleh seorang mata – mata wanita cantik yang bernama Matahari. Selain itu ada juga sebuah stasiun yang bernama Stasiun Tawang yang masih terawat dan masih di operasikan, serta sebuah kolam yang bernama Polder Air Tawang yang digunakan untuk penyetabil masuk keluarnya air laut dan pengendali banjir. Ada juga sebuah bangunan pabrik rokok yang masih sangat terawat yang berwarna merah putih yaitu Pabrik Rokok Praoe Lajar. Selain bangunan bangunan tersebut, bangunan lainnya diantaranya Gedung Marba, Kantor Pos Pusat, Samudera Indonesia, Djakarta Lloyd serta Titik Nol KM Semarang.
Sejarah Kota Lama
Kota lama dapat terbangun karena adanya jasa Belanda terhadap Mataram yang mampu menumpas pemberontakan Trunojoyo pada 15 Januari 1678. Mataram berjanji apabila VOC mampu mengalahkan Trunojoyo maka Mataram menyerahkan daerah Pantai Utara Jawa kepada pihak VOC. Kemudian dibangunlah Semarang dengan diawali dengan dibangunnya sebuah benteng bernama Vijfhoek yang pada awalnya digunakan sebagi rumah – rumah orang Belanda. Populasi orang Belanda semakin lama semakin bertambah sehinga mengharuskan Belanda membangun rumah – rumah serta perkantoran yang erada di sebelah timur benteng.
Pada 1740 sampai 1743 terjadilah sebuah peristiwa besar yang bernama Geger Pecinan. Peristiwa ini adalah peristiwa terbesar hingga VOC menduduki kawasan tersebut. Setelah perlawanan tersebut dapat dipadamkan, orang - orang Belanda membangun sebuah fortifikasi (perbentengan) yang mengelilingi Kota Lama. Karena tidak sesuain dengan perkembangan kota maka fortifikasi tersebut di bongkar pada 1824. Untuk mengenang benteng tersebut maka pemerintah Belanda membuat nama - nama jalan kota lama menggunakan nama seperti
Noorderwalstaat atau Jalan Tembok Utara atau sekarang dikenal dengan Jalan Merak
Oosterwalstraat atau Jalan Tembok Timur yang sekarang dikenal dengan nama Jalan Cendrawasih
Zuiderwalstraat atau Jalan Tembok Selatan yang lebih dikenal dengan nama Jalan Kepodang serta,
Westerwaalstraat atau Jalan Tembok Barat yang lebih dikenal dengan nama Jalan Mpu Tantular
Keberadaan kawasan komplek Kota Lama kemudian dikenal dengan Little Netherland karena kawasan ini lebih mirip miniatur Belanda di Kota Semarang. Pusat Kota Lama berada di Taman Srigunting. Dahulu taman ini adalah sebuah lapangan bernama parade plein, diperkirakan dahulu sering digunakan untuk parade militer karena tak jauh dari tempat ini terdapat sebuah barak militer. Sebelum menjadi lapangan, fungsi taman ini dahulu adalah sebuah tempat pemakaman warga Eropa atau bernama Kerkhof. Sebelum abad 19 Kerkhof dipindah dipindah ke daerah Pengapon.
Salah satu bangunan yang wajib anda kunjungi apabila di Kota Lama adalah Gereja Blenduk. Gereja ini memiliki keunikan yaitu adanya sebuah kubah yang umumnya berada di sebuah Masjid. Gereja yang bernama asli bernama Nederlandsch Indische Kerk ini masih dipergunakan untuk tempat peribadatan. Karena masyarakat sekitar kesulitan menyebutkan nama Belanda lalu masyarakat sekitar menyebutnya dengan nama Gereja Blenduk. Nama ini berdasarkan kubah atas gereja tersebut yang berbentuk “belenduk” berwarna merah bata dengan kekhasannya yang terdapat dua menara tepat di depan kubah Gereja Blenduk.
Selain Gereja Blenduk yang mengalami perubahan nama, jembatan yang tepat berada di selatan kota lama yang bernama belanda Gereja Burg juga berubah nama menjadi Jembatan Berok karena sulitnya mengatakan nama Belanda oleh orang – orang pribumi. Jembatan ini dahulu bisa buka tutup, karena pada saat zaman kolonial jembatan ini sebagai jalan penghubung dari laut hingga ke Pasar Johar dengan menggunakan kapal – kapal kecil.
Gereja Blenduk Semarang
Sumber: http://www.google.com/
Di seberang Gereja Blenduk terdapat sebuah bangunan yang sekarang digunakan sebagai gedung asuransi. Orang – orang sering menyebutnya dengan nama Gedung Jiwasraya sedangkan baratnya terdapat sebuah restoran ikan bakar cianjur. Selain bangunan – bangunan tersebut terdapat juga bangunan lain diantarany anguna Gedung Marabunta dengan ornamen semut raksasa yang berada diatapnya, tempat ini pernah dilangsungkan sebuah aksi spionase oleh seorang mata – mata wanita cantik yang bernama Matahari. Selain itu ada juga sebuah stasiun yang bernama Stasiun Tawang yang masih terawat dan masih di operasikan, serta sebuah kolam yang bernama Polder Air Tawang yang digunakan untuk penyetabil masuk keluarnya air laut dan pengendali banjir. Ada juga sebuah bangunan pabrik rokok yang masih sangat terawat yang berwarna merah putih yaitu Pabrik Rokok Praoe Lajar. Selain bangunan bangunan tersebut, bangunan lainnya diantaranya Gedung Marba, Kantor Pos Pusat, Samudera Indonesia, Djakarta Lloyd serta Titik Nol KM Semarang.
Sejarah Kota Lama
Kota lama dapat terbangun karena adanya jasa Belanda terhadap Mataram yang mampu menumpas pemberontakan Trunojoyo pada 15 Januari 1678. Mataram berjanji apabila VOC mampu mengalahkan Trunojoyo maka Mataram menyerahkan daerah Pantai Utara Jawa kepada pihak VOC. Kemudian dibangunlah Semarang dengan diawali dengan dibangunnya sebuah benteng bernama Vijfhoek yang pada awalnya digunakan sebagi rumah – rumah orang Belanda. Populasi orang Belanda semakin lama semakin bertambah sehinga mengharuskan Belanda membangun rumah – rumah serta perkantoran yang erada di sebelah timur benteng.
Kota Lama Semarang
Sumber: http://www.google.com/
Pada 1740 sampai 1743 terjadilah sebuah peristiwa besar yang bernama Geger Pecinan. Peristiwa ini adalah peristiwa terbesar hingga VOC menduduki kawasan tersebut. Setelah perlawanan tersebut dapat dipadamkan, orang - orang Belanda membangun sebuah fortifikasi (perbentengan) yang mengelilingi Kota Lama. Karena tidak sesuain dengan perkembangan kota maka fortifikasi tersebut di bongkar pada 1824. Untuk mengenang benteng tersebut maka pemerintah Belanda membuat nama - nama jalan kota lama menggunakan nama seperti
Noorderwalstaat atau Jalan Tembok Utara atau sekarang dikenal dengan Jalan Merak
Oosterwalstraat atau Jalan Tembok Timur yang sekarang dikenal dengan nama Jalan Cendrawasih
Zuiderwalstraat atau Jalan Tembok Selatan yang lebih dikenal dengan nama Jalan Kepodang serta,
Westerwaalstraat atau Jalan Tembok Barat yang lebih dikenal dengan nama Jalan Mpu Tantular
Kota Lama Semarang
Sumber: http://www.google.com/
Keberadaan kawasan komplek Kota Lama kemudian dikenal dengan Little Netherland karena kawasan ini lebih mirip miniatur Belanda di Kota Semarang. Pusat Kota Lama berada di Taman Srigunting. Dahulu taman ini adalah sebuah lapangan bernama parade plein, diperkirakan dahulu sering digunakan untuk parade militer karena tak jauh dari tempat ini terdapat sebuah barak militer. Sebelum menjadi lapangan, fungsi taman ini dahulu adalah sebuah tempat pemakaman warga Eropa atau bernama Kerkhof. Sebelum abad 19 Kerkhof dipindah dipindah ke daerah Pengapon.