Macam-macam Inflasi Terlengkap
Inflasi dalam ilmu ekonomi konvensional di golongkan dengan beberapa cara:
1. Inflasi dapat di golongkan menurut besarnya, yaitu:
a. inflasi ringan atau low inflation, yang disebut juga inflasi satu dijit, yaitu inflasi di bawah 10% per tahun. Tingkat inflasi yang berkisar antara 2 sampai 4% dikatakan tingkat inflasi yang rendah. Inflasi ini masih dianggap normal. Dalam rentang inflasi ini orang masih percaya pada uang dan masih mau memegang uang. Bagi negara yang perekonomianya baik, tingkat inflasi yang terjadi berkisar antara
2 sampai 4% per tahun.
b. Inflasi sedang yaitu inflasi antara 20% sampai 200% pertahun. inflasi seperti ini terjadi karena pemerintah lemah, perang, revolusi, dan kejadian lain yang menyebabkan barang tidak tersedia sementara uang berlimpah sehingga orang tidak percaya pada uang. sehingga orang hanya mau memegang uang seperlunya saja, kekayaan di simpan dalam bentuk aset-aset rill. orang akan menumpuk barang-barang, rumah, tanah. dan pasar uang akan mengalami penyusutan dan pendanaan akan dialokasikan melalui cara-cara selain dari tingkat bunga, orang tidak mau memberikan pinjaman kecuali dengan tingkat bunga yang tinggi.
c. Hyperinflation, yaitu inflasi di atas 200% per tahun. Dalam keadaan seperti ini, orang tidak percaya pada uang. Lebih baik membelanjakan uang dan menyimpan dalam bentuk barang, seperti emas, tanah, dan bangunan karena barang -barang jenis ini kenaikan harganya setara dengan inflasi. Inflasi yang sangat berbahaya ini muncul sebagai akibat dari:
1). Munculnya kehancuran sosial dan runtuhnya aktivitas perekonomian.
2). ketidakmampuan pemerintah untuk mengamankan situasi serta kehilangan kekuasaan terhadap rakyat.
3). terjadinya perang yang menghancurkan, seperti yang terjadi terhadap mata uang. seperti yang terjadi di indonesia pada tahun 1966 pernah mengalami hiperinflasi ini dengan tingkat inflasi 650%.
2. Bedasarkan Sumber inflasi:
a. inflasi karena tarikan pemerintah, yaitu kenaikan harga-harga karena tingginya permintaan, sementara barang-barang tidak tersedia sehingga harganya naik. Inflasi dari sisi permintaan adalah inflasi yang disebabkan karena adanya kenaikan permintaan agregat yang sangat besar dibandingkan dengan jumalh barang dan jasa yang ditawarkan.
b. Inflasi karena dorongan biaya, yaitu inflasi karena biaya atau harga faktor produksi, seperti upah buruh meningkat sehingga produsen harus menaikkan harga supaya mendapatkan laba dan produksi bisa berlangsung terus. Inflasi dari sisi penawaran adalah inflasi yang terjadi sebagai akibat dari adanya kenaikan biaya produksi yang pesat di bandingkan dengan tingkat produktivitas dan efisien, sehingga perusahaan mengurangi supply barang dan jasa.
3. inflasi ini dapat digolongkan yaitu:
a. domestik inflation, yaitu inflasi yang bersumber dari dalam negri. Misalnya, permintaan meningkat untuk barang tertentu, maka terjadi demand full inflation yang berasal dari dalam negri. Atau terjadi kenaikan harga faktor produksi yang diimpor, maka terjadi cost push inflation yang bersumber dari luar negri.
b. imported inflation, yaitu inflasi yang bersumber dari luar negri, Misalnya terjadi lonjakan permintaan ekspor secara terus-menerus, maka terjadi demand full inflation yang berasal dari luar negri.
4. Bedasarkan harapan masyarakat, inflasi di kategorikan menjadi dua, yaitu:
a. expected inflation,yaitu besar inflasi yang diharapkan atau diperkirakan akan terjadi. Misalnya, bila inflasi dari tahun 2001 sampai 2006 konstan 6%. Kemudian, akan ditanya berapa perkiraan mengenai besarnya inflasi tahun 2007 maka tentunya akan dijawab 6%.
b. unexpected inflation, yaitu inflasi yang tidak di perkirakan akan terjadi. Misalnya, diperkirakan inflasi tahun 2007 sebesar 6%, kemungkinan besar inflasi tahun 2007 menyimpang dari 6%.