Pendapatan Nasional






 

ketika kita mau menuntun ilmu, salah satunya adalah membaca utamakan dengan membaca bismillahirrahmanirrahim, dikarenakan suatu ilmu itu tidak akan bermanfaat tanpa ridho Allah SWT. Mudah mudahan kita selalu ingat kepadaNYA.



Pendapatan Nasional
Adalah Variabel yang paling penting itu adalahproduk domestik bruto (GDP), GDP mengukur output barang dan jasa total suatu negaradan pendapatan totalnya. Dan GDP bukan patokan dari kemakmuran suatu negara, tetapi mungkin resep kebahagiaan terbaik  yang di tawarkan oleh para ahli ekonom.
Apa yang Menentukan Produk Barang dan Jasa Total?

Faktor Produksi
Faktor Produksi(factors of production)
Adalah input yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa. Produksi yang paling penting dalam faktor produksi ialah modal dan tenaga kerja, yang pertama adalah modal karena modal merupakan faktor utama yang menentukan banyak atau efektifnya jalanya produksi yang di gunakan tenaga kerja dalam proses produksi barang. Misalkan seperti bangunan, kalkulator akutan, komputer, dan fasilitas lain yang mendukung faktor produksi. Sedangkan tenaga kerja adalah orang yang bekerja dalam suatu lembaga. Dalam ekonomi tenaga kerja di simbolkan dengan huruf L sedangkan modal di simbolkan dengan huruf K.
     Fungsi Produksi
Fungsi Produksi(production function)
Dengan Y menunjukan output, maka fungsi produksi adalah
Y = F (K, L )
Fungsi produksi merupakan cerminan dari penggunaan teknologi yang digunakan untuk mengubah modal dan tenaga kerja menjadi output. Dengan adanya teknologi yang baik maka di dalang proses produksi akan semakin banyak barang yang bisa di hasilkan jadi supaya suatu perusahaan ingin menaikan jumlah produksi yang banyak makan di butuhkanpeningkatan  teknologi , dikarenakan teknologi sangat berpengaruh terhadap fungsi produksi. Dan di dalam fungsi produksi memiliki suatu sifat yaitu skala hasil konstan, fungsi produksi yang memiliki skala hasil konstan jika peningkatan presentase yang sama dalam seluruh faktor-faktor produksi menyebabkan peningkatan output dalam presentase yang sama.
      
     Harga Faktor Produksi
harga faktor produksi(factor prices) adalah jumlah yang dibayar ke faktor-faktor produksi, di dalam faktor produksi itu ada dua faktor produksi yaitu modal dan tenaga kerja, dan dua harga faktor produksi adalah upah yang diterima para pekerja dan sewa yang dikumpulkan oleh para pemilik modal. Dalam memahami harga faktor produksi dan distribusi pendapatan, kita harus mengkaji terlebih dulu tentang permintaan untuk faktor-fakor produksi. Karena permintaan faktor muncul dari ribuan perusahaan yang menggunakan modal dan tenaga kerja, ada keputusan-keputusan yang dihadapi suatu perusahaan, yaitu:
Perusahaan Kompetitif
Perusahaan ini memaksimumkan laba dengan menarik tenaga kerja sampai produk marjinal tenaga kerja sama dengan upah riil.perusahaan juga menyewa modal sampai produk marjinal modal sama dengan harga sewa riil, dikarenakan setiap faktor produksi dibayar bedasarkan produk marjinalnya, jika fungsi produksi memiliki skala hasil konstan, seluruh output digunakan untuk mengonpensasi input.

Permintaan Perusahaan terhadap faktor-faktor produksi
      Produksi Marjinal Tenaga Kerja( MPL )
MPL  adalah jumlah output tambahan yang diperoleh perusahaan dari satu unit tenaga kerja tambahan, dengan mempertahankan jumlah modal tetap. Dan semakin banyak tenaga kerja yang digunakan di dalam suatu perusahaan, maka akan semakin banyak output yang akan di hasilkan oleh perusahaan, dan bisa kita  gambarkan dengan rumus yaitu:
MPL=F( K, L + 1) – F(K, L)
K = modal
L+1 = unit tenaga kerja.
L = unit tenaga kerja.
 
Produk Marjinal Modal dan Permintaan Modal( MPK )
MPK adalah jumlah output tambahan yang diperoleh perusahaan dari unit modal tambahan, dengan mempertahankan jumlah tenaga kerja tetap konstan,  murusnya yaitu:
MPK = F(K + 1, L ) – F( K, L ).
      Fungsi produksi Cobb-Douglas
Fungsi produksi apakah yang akan menghasilkan pembagian faktor yang konstan jika faktor-faktor selalu menikmati produk marjinalnya, fungsi produksi tersebut harus mempunyai unsur dimana
Pendapatan Modal = MPK × K = ąY
Pendapatan Tenaga Kerja = MPL × L = ( 1 – ą )Y.
ą adalah konstanta antara nol dan satu yang mengukur bagian modal dari pendapatan. Yaitu, ą menentukan berapa bagian pendapatan yang masuk ke modal dan berapa yang masuk ke tenaga kerja. Cobb menunjukan bahwa fungsi denga unsur ini adalah
F(K, L) = A  L 1-
      Ada 4 yang Menentukan Permintaan terhadap Barang dan Jasa. Yaitu:
      ü  Konsumsi (C)
      ü  Investasi (I)
      ü  Pembelian Pemerintah (G)
      ü  Ekspor Neto (NX)

      Ekuilibrium di Pasar Barang dan Jasa:
Penawaran dan Permintaan terhadap Output Perekonomian
Y = C + I + G
C = C (Y – Y)
I = I (r)
G = G
T = T.
Permintaan terhadap output perekonomian berasal dari konsumen, investasi, dan pembelian pemerintah. Konsumen bergantung pada disposable incaome atau pendapatan disposibel; sementara investasi bergantung pada tingkat suku bunga riil, teorinya ketika suku bunga mengalami kenaikan maka jumlah investasi akan menurun, di karenakan para peminjam dana untuk berinvestasi berasal dari peminjaman dari bank, sedangkan Pembelian Pemerintah dan pajak adalah variabel eksogen yang ditetapkan oleh para pembuat kebijakan fiskal.
Output perekonomian digunakan untuk konsumen, investasi dan pembelian pemerintah. Konsumsi secara positif bergantung pada disposable income. Investasi bergantung secara negatif pada tingkat bunga riil. Pembelian pemerintah dan pajak adalah variabel eksogen dari kebijakan fiskal.
Seperti yang kita ketahui bahwa faktor-faktor produksi dan fungsi produksi menentukan jumlah output yang di tawarkan ke dalam perekonomian:
Y = f(f, k )
   = y
Dan gabngkan persamaan yang menjelaskan penawaran dan permintaan terhadap output. Jika kita ganti fungsi konsumen dan fungsi investasi menjadi identitas pos pendapatan nasional, dapat di hitung dengan
Y = C(Y – T) + I(r) + G
Varibel G dan T ditetapkan oleh kebijakan, dan tingkat output Y ditetapkan oleh faktor-faktor produksi dan fungsi produksi, ditulis dengan
Y = C(Y – T) + I(r) + G
Pernyataan diatas menyatakan bahwa penawaran output sama dengan permintaanya, yang merupakan jumlah konsumen, investasi, dan pembelian pemerintah.
Ekuilibrium di Pasar Uang
Di ekuilibrium ini kita mempelajari peran dari tingkat bunga dalam perekonomian dengan mengkaji di pasar uang, kita btulis pos pendapatan nasional menjadi,
Y – C – G = I
Y – C – G adalah output yang tersisa setelah permintaan konsumen dan pemerintah dipenuhi, ini disebut dengan tabungan Nasional atau bisa juga disebut tabungan, untuk rumus  tabungan Nasional sebagai berikut,
S = (Y – T – C) + (T – G) = I
(Y – T – C) adalah disposable income, yang merupakan tabungan swasta dan tabungan pulik. Tabungan swasta adalah penerimaan pemerintah dikurangi dengan pengeluaran pemerintah, yaitu tabungan publik (jika pengeluaran pemerintah melebihi penerimaan pemerintah maka akan terjadi defisit anggaran, dan tabungan publik adalah negatif). Tabungan Nasional adalah jumlah tabungan swasta dan publik.
Untuk mengetahui tingkat bungan menyeimbangkan pasar keuangan, subtitusikan fungsi konsumen dan fungsi investasi ke dalam identitas pos pendapatan nasionalyaitu dengan,
Y – C (Y – T) – G = I (r)
Selanjutnya menyatakan bahwa G dan T ditentukan oleh kebijakan serta Y ditetapkan oleh faktor-faktor produksi dan fungsi produksi, yaitu dengan
                        Y – C (Y – T) – G = I(r)
                                                 S = I(r)
 Sisi kiri dari persamaan ini menunjukan bahwa tabungan nasional bergantung pada pendapatan Y dan variabel kebijakan fiskal G dan  T. Untuk nilai tetap Y, G dan T, tabungan nasional S juga tetap. Sisi kanan persamaan menunjukan bahwa investasi bergantung pada tingkat bunga. Harga adalah tingkat bunga sedangkan tabungan adalah penawaran dari dana pinjaman rumah tangga meminjamkan tabungan mereka kepada investor atau menabungnya di bank yang kemudian meminjamkan dana itu ke pihak lain.

Penurunan Pajak
Dampak langsung dari pemotongan pajak adalah peningkatan disposable income dan dengan demikian peningkatan konsumsi. disposable income naik sebesar ΔT, dan konsumsi meningkat sebesar jumlah yang sama dengan ΔT dikali dengan kecenderungan mengonsumsi marjinal MPC. Semakin tinggi MPC, semakin besar dampak pemotongan pajak terhadap konsumen. Dikarenakan output perekonomian ditetapkan oleh faktor-faktor produksi dan tingkat pembelian pemerintah ditetapkan oleh pemerintah, kenaikan konsumen harus di imbangi dengan penurunan investasi. Karena investasi turun, tingkat bunga akan naik.
Next Post Previous Post