Etika ketika berbeda Pendapat
Perbedaan pendapat sudah terjadi pada masa Rasulullah di kalangan para Sahabat, dalam beberapa kasus, tercatat dalam sejarah bahwa Abu Bakar ra. Dan Umar ra. Sering memiliki pendapat yang berbeda, bahkan bertolak belakang
Perbedaan pendapat kalau diyeliti dengan cermat, dapat menumbuhkan kesuburan akal pikiran dan memperkuat kemampuam Analisa. Dengan adanya perbedaan pendapat itu, orang dipacu untuk berpikir Kritis, Logis, dan Analitis. Ada dorongan untuk berfikir menggunakan nalar secara baik dan menyusun Argumentasi secara runtut
Perbedaan pendapat juga dapat melahirkan banyak solusi Alternatif dalam menghadapi permasalahan, karna itu, banyak sebenarnya Manfaat dari perbedan pandangan dan pendapat. Tentu itu semua dengan catatan, yakni kita tetap harus mengacu kepada Al-Quran dan As-Sunnah. Dan pada akhirnya pun keputusan Akhir dari pendapat-pendapat harus di seleksi sesuaikah dengan aturan Islam
Karna itu, islam mengajarkan kepada kita untuk ber etika ketika berbeda pendapat, diantaranya
1. Saling menghormati dan memberi Apresiasi
Berikan pujian dan pendapat yang baik dengan pendapat yang sesuai dengan pendapat kita. Tapi, jangan mengejek pendapat yang bersebrangan denga pendapat kita. Cukup katakan, “saya tak sependapat dengan anda”
2. Menjauhkan diri dari sikap meremehkan dan merendahkan
Hormati jika ada orang lain berbicara , jauhi kata-kata atau tindakan yang menunjukkan mencela atau merendahkan. Jangan memebri komentar negative atau menertawakannya, jangan memotong pembicaraan atau menginterupsi, biarkan itu menjadi tugas Moderator saja
3. Tidak berperasangka
Allah berfirman : “ dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali berprasangkaan saja, sesungguhnya berprasangka itu tidak sedikitpun berguna untuk mencapai kebenaran…….”(Yunus:36)
4. Tidak mengatakan perkataan yang dapat melukai perasaan orang lain
Jagalah Lisan ketika hendak berbicara, pilihlah kata yang bijak dan santun, hindari kat-kata kasar, menyudutkan dan menghina
Wallahu a’lam…………