Artikel Ekonomi

Masa Depan Ekonnomi Lampung


Oleh Wisnu Prasetio

Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Universitas Lampung

Pada tanggal 04 september 2016 pemerintah lampung mendapat kunjungan dari kementrian Luar Negeri Republik Indonesia dalam rangka Rapat Pembahasan Potensi Ekonomi di Provinsi Lampung. Pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sudah mempunyai perencanaan kedepan untuk lebih menggali potensi terbesar apa yang dimiliki oleh wilayah lampung, dengan lebih mengoptimalkan potensi yang dimilikidiharapkan pertumbuhan ekonomi wilayah lampung semakin meningkat sehingga tidak tergantung dengan pemerintah pusat. Dan visi provinsi lampung yaitu menuju lampung maju dan sejahtera di tahun 2019 dapat terwujut.

Secara geografis provinsi Lampung terletak antara 3045’ lintas selatan dan 103050’-105050’bujur timur dengan luas wilayah 35,376,50 km2 (gambaran umum lampung). Provinsi lampung secara geografis terletak diujung selatan pulau sumatra. Letaknya sangat strategis karena provinsi lampung menjadi wilayah yang di lewati oleh aktivitas ekonomi antar wilayah jawa dan sumatra. Sehingga potensi wilayah lampung dibidang ekonomi sangat potensial untuk dikembangkan sebagai daya tarik investor atau pemodal dari luar wilayah, dan diharapkan pemerintah provinsi lampung melakukan kebijakan ekonomi yang lebih berfokus kepada sektor basis atau sektor unggulan yang ada di provinsi lampung, yaitu dengan lebih memperhatikan sektor pertanian, pariwisata, industri dan perdagangan. Dari hasil analisis BAPPENAS (badan perencanaan pembangunan nasional) tahun 2015 menyatakan bahwa sektor pertanian telah mampu menyumbang lebih dari 30 persen terhadap perekonomian di lampung dengan komoditas utama yaitu kopi, karet, tebu, budidaya tambak dan air tawar. Tetapi pertumbuhan ekonomi provinsi lampung versi Pappenas dari tahun 2011-2014 mengalami penurunan dengan laju pertumbuhan rata-rata 5,97 %. Lebih kecil dari rata-rata pertumbuhan nasional sebesar 5,90%, sehingga bisa dikatakan pertumbuhan ekonomi provinsi lampung masih rendah di bawah rata-rata pertumbuhan nasional.

Jika kita melihat pertumbuhan ekonomi di wilayah lampung sangatlah jauh dengan pertumbuhan ekonomi di wilayah lain di pulau jawa, seperti Dki jakarta, jawa tengah, jawa timur. Hal tersebut mengakibatkan terjadinya ketimpangan pebangunan antar wilayah, memang pada dasarnya ketimpangan pembangunan akan terjadi dan tidak mungkin terjadi kesamarataan pembangunan karna setiap wilayah mempunyai potensi yang berbeda seperti sumber daya alam atau sumber daya potesial yang lainnya, tetapi ketimpangan pembangunan antar wilayah tersebut harus bisa ditekan atau dikurangi sehingga ketimpangan antara wilayah jawa dengan wilayah sumatra semakin berkurang.

pertumbuhan  ekonomi wilayah regional sumatra bagian selatan terpusat di kota palembang. Mungkin hal tersebut yang menjadikan pertumbuhan ekonomi palembang lebih tinggi di bandingkan dengan wilayah lain di sumatra bagian selatan. Dan hal tersebutlah yang menjadi salah satu alasan mengapa pertumbuhan ekonomi wilayah lampung belum sepenuhnya pesat karna pusat pertumbuhanekonomi regional beradadi wilayah palembang, namun hal tersebut tidak menjadi alasan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi lampung. Dengan adanya pembangunan jalan tol trans sumatra masa depan ekonomi lampung akan menjadi lebih diperhatikan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, karena jalan merupakan faktor penting dalam aktivitas ekonomi jika semakin baik jalan maka distribusi barang, transaksi ekonomi antar wilayah akan semakin efisien dan akan menekan biaya produksi.

Sehingga dengan adanya pembangunan infrastruktur yang telah dicanangkan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah lampung diharapkan lebih berfokus kepada sektor unggulan yaitu sektor pertanian, pariwisata, industri dan perdagangan, karna sebagian besar potensi wilayah lampung adalah pertanian karna mayoritas masyarakat wilayah lampung masih banyak bekerja disektor pertanian dan menurut data bahwa provinsi lampung merupakan penghasil beras tertinggi ke 7 di Indonesia. sehingga pemerintah diharapkan lebih menjaga sektor pertanian sebagai sektor basis ekonomi lampung, dan yang selainjutnya di sektor pariwisata dimana dekat-dekat ini pemerintah provinsi lampung akan mengembangkan sektor pariwisata sebagai sektor yang strategis dalam akselerasi pembanguan daerah maka sektor pariwisata menjadi sektor yang potensial untuk dikembangkan untuk menjadikan ekonomi lampung berdikari dengan mengoptimalkan potensi-potensi yang ada.

Dan sektor indusrti tidak bisa terpisahkan dengan sektor pertanian yaitu khususnya industri pengolahan. Seperti teori produksi semakin dekat industri dengan pasar maka akan semakin murah biaya produksinya, seperti halnya ketika masyarakat memanen padi(primer) maka dibutuhkan adanya sektor industri(sekunder) untuk pengelolaan produk-produk primer, sehingga akan menjadikan barang yang bernilai jual.


Sehingga untuk mencapai visi provinsi lampung yaitu menuju lampung maju dan sejahtera di tahun 2019 dengan cara mengoptimalkan sektor basis yang dimiliki wilayah lampung, dan dengan adanya pembangunan tol lintas sumatra akses jalan akan semakin mudah dan transaksi ekonomi akan semakin efisien. Sehingga potensi lampung kedepan sangatlah besar. Dan tujuan utama kebijakan ekonomi tidak lain adalah meningkatkan kesejahteraan masayrakat secara merata.
Next Post Previous Post