Perkembangan Ilmu Manajemen - Pengantar Manajemen
Pembahasan
Filsafat manajemen dan bentuk organisasi berubah seiring waktu untuk memenuhi untuk kebutuhan baru. Tempat kerja masa kini berbeda dengan tempat kerja10 tahun lampau.Meski begitu, beberapa pemikiran dan praktik di masa lampau masih sangat relevan dan dapat di terapkan di bidang manajemen.
Ilmu manajemen sedang mengalami perubahan besar. Filsafat manajemen dan bentuk organisasi berubah seiring waktu untuk memenuhi berbagi kebutuhan baru. Tempat kerja masa kini berbeda dengan tempat kerja 50 tahun yang lampau, bahkan berbeda dengan tempat kerja 10 tahun yang lampau. Meski begitu, beberapa pemikiran dan praktik di masa lampau masih sangat relevan dan dapat diterapkan di bidang manajemen. Perspektif historis memungkinkan cara berfikir yang lebih luas, yakni untuk mencari pola dan menentukan apakah pola tersebut berulang seiring waktu. Contohnya, sejumlah praktik manajemen yang kelihatannya modern, seperti manajemen buku terbuka (open-book manajemen) atau kepemilikan stok oleh karyawan (employee stock ownership).
Manajemen Dan Organisasi
Kekuatan sosisal (social forces) adalah aspek-aspek budaya yang membimbing dan mempengaruhi hubungan antar manusia. Kontrak sosial, yaitu aturan dan pandangan tidak tertulis mengenai hubungan antarmanusia dan juga antara karyawan dan manajemen. Kekuatan sosial yang signifikan di masa ini adalah perubahan sikap, pemikiran, dan nilai-nilai yang dianut oleh karyawan dari Generasi Y (terkadang disebut Nexters).
Pekerja Gen Y menggagas fokus terhadap keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan, seperti tercermin dalam berbagai tren seperti telecommuting, berbagai kerja, dan hari libur yang di sponsori oleh organisasi. Kekuatan politik (political forces) adalah pengaruh politik dan hukum terhadap manusia dan organisasi. Kekuatan politik mencakup berbagai pemikiran yang mendasari sistem politik, seperti keutamaan self-government atau kedaulatan memerintah, hak kontrak, pengertian keadilan, dan keputusan bersalah dalam kasus kriminal. Kekuatan ekonomi (economic forces) berkaitan dengan ketersediaan, produksi, dan distribusi sumber daya disuatu masyarakat. Pemerintah,lembaga militer, gereja, sekolah, dan organisasi bisnis di setiap masyarakat memerlukan sumber daya guna mencapai tujuan mereka, dan kekuatan ekonomi memengaruhi alokasi sumber daya yang langka. Satu tren adalah tumbuhnya kekuatan ekonomi negara-negara kurang berkembang.
Praktik dan perspektif manajemen merespon kekuatan sosial, politik, dan ekonomi di masyarakat yang lebih luas ini dengan cara yang berbeda-beda. Di masa sulit, para manajer mencari ide-ide yang dapat membantu mereka menghadapi goncangan lingkungan dan menjaga vitalitas organisasi mereka.
Perspektif Klasik
Prespektif klasik manajemen yang muncul pada abad kesembilan belas dan awal abad kedua puluh yang mengutamakan pendekatan rasional dan ilmiah terhadap ilmu manajemen, serta berupaya menjadikan organisasi sebagai mesin kerja yang efisien. Berbagai persoalan baru serta perkembangan organisasi-organisasi besar dan kompleks ini menuntut suatu pendekatan baru untuk mengoordinasikan dan mengontrol, serta “subspesies manusia ekonomi baru, yakni manajer profesional”. Perspektif ini mempunyai tiga kajian yang masing-masing memiliki penekanan yang berbeda:manajemen ilmiah, organisasi birokratis, dan prinsip administrasi.
a. Manajemen ilmiah (scientific management) menekankan pekerjaan dan praktik manajemen yang berbasis ilmiah sebagai cara untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas pekerja.
b. Organisasi Birokratis (bureaucratis organizations), satu bagian dari perspektif klasik, adalah sebuah pendekatan sistematis yang berkembang di Eropa dan memandang organisasi sebagai suatu keseluruhan.
c. Prinsip-Prinsip Administratif (administrative principles) mengutamakan keseluruhan organisasi.
Keseluruhan prespektif klasik sebagai pendekatan terhadap manajemen sangat berpengaruh dan melengkapi organisasi dengan kemampuan dasar penting untuk mencapai produktivitas yang tinggi dan memperlakukan karyawan secara efektif.
Perspektif Humanistik
Prespektif humanistik, prespektif manajemen yang muncul menjelang abad kesembilan belas dan menekankan pentingnya memahami perilaku, kebutuhan, dan sikap manusia di tempat kerja. Tiga kajian perspektif humanistik, yaitu gerakan hubungan manusia, perspektif sumber daya manusia, dan pendekatan ilmu perilaku.
a. Gerakan hubungan manusia: didasarkan pada pemikiran bahwa kontrol paling efektif berasal dari dalam individu pekerja, bukan dari kontrol ketat dan otoriter. Pemikiran ini mengakui dan mensponsori langsung tekanan-tekanan sosial demi memperlakukan pekerja dengan baik.
b. Perspektif sumber daya manusia: tetap berfokus kepada partisipasi pekerja dan kepemimpinan yang bijaksana, namun penekanannya bergeser sehingga mencakup tugas harian pekerja. Perspektif ini menggabungkan aturan perencanaan tugas kerja dengan teori motivasi. Menurut perspektif ini, pekerjaan harus dirancang sedemikian agar tidak di pandang merendahkan, tetapi justru memungkinkan pekerja untuk sepenuhnya mengerahkan potensi mereka.
c. Pendekatan ilmu perilaku: menggunakan metode ilmiah dan memanfaatkan sosiologi, psikologi, antropologi, ekonomi, serta disiplin ilmu lain untuk mengembangkan teori mengenai perilaku dan interaksi manusia dalam konteks organisasi. Pendekatan ini dapat di temui di hampir semua organisasi. Ketika mengadakan penelitian untuk merumuskan berbagai tes standar, wawancara, dan profil karyawan yang paling cocok untuk digunakan dalam perekrutan karyawan baru.
PERSPEKTIF ILMU MANAJEMEN
Perspektif ilmu manajemen (management science perspective) berkembang setelah perang dunia II dan penerapan ilmu matematika, statistic dan teknik-teknik kuantitatif dalam pengambilan keputusan dan memecahkan masalah manajerial. Selama perang dunia II, berbagai tim yang beranggotakan para ahlimatematika, ahli fisika, dan ilmuan lain dibentuk untuk memecahkan masalah-masalah militer. Oleh karena masalah-masalah tersebut seringberhubungan dengan memindahkan sejumlah besar barang dan orang dengan cepat danefisien, teknik-tekniknya dapat diterapkan oleh perusahaan-perusahaan berskala besar. Ada 3 bagian dari perspektif ilmu manajemen, yaitu
1. Penelitian operasi
Berkembang dari kelompok-kelompok militer di perang dunia II (yang disebut tim riset operasional di inggris, dan tim riset operasi di Amerika Serikat). Biang ini terdiri atas pembuatan model matematika dan penerapan teknik-teknik kuantitatif lain untuk memecakkan masalah-masalah manajerial.
2. Manajemen operasi
Bidang manajemen yang berspesialisasi dalam produk fisik barang atau jasa. Para spesialis manajemen operasi menggunakan teknik-teknik kuantitatif untuk memecahkan masalah-masalah manufaktur.
3. Teknologi Informasi (TI)
Merupakan bagian dari perspektif ilmu manajemen, yang banyak tercermin dalam system informasi manajemen. System ini dirancang untuk memberikan informasi yang relevan bagi para manajer secara cepat dan hemat.
BEBERAPA KECENDERUNGAN HISTORIS TERKINI
Konsep-konsep baru bermunculan setelah perang dunia II, diiringi oleh menguatnya minat akan aspek manusiawi dan manajemen. Tiga konsep baru yang yang berkembang adalah teori system,pandangan kontingensi, dan manajemen kualitas total.
1. Teori Sistem
Sistem (system) adalah kumpulan bagian yang salingberhubungan dan berfungsi sebagai suatu kesatuan untuk mencapai tujuan yang sama. Teori ini terdiri atas lima komponen :
a. Masukan : . Masukan adalah sumber daya materi ,manusia,keuangan, atau informasi yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa.
b. Proses perubahan : lingkunganProses perubahan adalah teknologi produksi yang digunakan oleh manajemen untuk mengubah masukan menjadi keluaran.
c. Keluaran : Keluaran meliputi barang dan jasa yang dihasilkan organisasi.
d. Umpan balik : pengetahuan tentang hasil-hasil yang memengaruhi seleksi masukan pada siklus proses selanjutnya.
Beberapa pemikiran teori system berpengaruh besar terhadap pemikiran manajemen, yakni meliputi :
a. Sistem terbuka (open system) : harus berinteraksi dengan lingkungan untuk bertahan hidup
b. System tertutup (close system) : tidak harusberinterksi dengan lingkungan.
· Sinergi adalah konsep yang menyatakan bahwa suatu keseluruhan lebih besar dari jumlah bagian-bagiannya.
· Subsistem-subsistem saling bergantung sebagai bagian dari sebuah system
· Berfikir secara systematis berarti melihat elemen-elemen yang berbeda dari situasi danjuga interaksi antar elemen tersebut.
2. Pandangan kontingensi
Perluasan terkini dari pemikiran manajemen adalah pandangan kontingensi (contingency view). Perspektif klasik merupakan pandangan universalis, yaitu apapun yang berhasil diterapkan di satu organisasi (gaya kepemimpinan, struktur biri kratis) dapat diterapkan diorganisasi lain.
Manajemen kualitas total
Di tahun 1980an dan 1990an, manajemen kualitas total yang berfokus mengelola keseluruhan organisasi dalam memberikan kualitas kepada pelanggan menjadi senjata andalan para manajer Amerika dalam menghadapi persaingan total. Empat elemen penting dari manajemen kualitas adalah keterlibatan karyawan, fokus kepada pelanggan, tolak ukur, dan perbaikan berkelanjutan.
Keterlibatan karyawan, setiap karyawan harus ikut berpartisipasi dalam mengontrol kualitas. Fokus kepada pelanggan, perusahaan mencari tahu apa yang diinginkan pelanggan dan mencoba memenuhinya. Tolak ukur yang dilakukan untuk mencari tahu bagaimana perusahaan lain melakukan apa yang mereka lakukan dengan lebih baik untuk ditiru atau di diperbaiki. Perbaikan berkelanjutan, adalah penerapan perbaikan rutin dalam jumlah yang kecil secara bertahap di semua bidang organisasi.
PEMIKIRAN MANAJEMEN INOVASI DI MASA SULIT
Konsep-konsep inovatif senantiasa muncul untuk menghadapi tantangan manajemen di masa sulit ini. Organisasi bereksperimen dengan cara-cara baru dalam mengelola yang dapat lebih menjawab tuntutan lingkungan dan pelanggan masa kini.
Organisasi Pembelajaran
Para manajer mulai berpikir mengenai konsep organisasi pembelajaran setelah Peter Sange. Sange menggambarkan jenis perubahan yang harus dilakukan oleh para manajer untuk membantu organisasi mereka beradaptasi di dunia yang makin kompleks.
Organisasi pembelajaran didefinisikan sebagai organisasi yang berupaya mengenali dan memecahkan masalah, sehingga memungkinkan organisasi tersebut untuk senantiasa bereksperimen, berubah, dan melakukan peningkatan perkembangan, belajar, dan mencapai tujuan. Pemikiran penting dalam organisasi jenis ini adalah pemecahan masalah, yang bersebrangan dengan organisasi tradisional yang mengutamakan efisiensi.
Mengelola Tempat Kerja Berbasis Teknologi
Saat ini banyak karyawan yang mengerjakan sebagian pekerjaan mereka dengan komputer dan bahkan bekerja dalam tim virtual yang terhubung secara elektronik dengan kolega mereka di seluruh dunia. Karna teknologi telah mengambil alih pekerjaan, sehingga para pekerja pun dapat menggunakan pikiaran dan kemampuan mereka dengan lebih leluasa.
Manajemen rantai pasokan, di era teknologi sekarang dalam pemasokan bahan baku hingga mendistribusikan kepada pelanggan akhir menggunakan teknologi elektronik untuk dapat menghubungkan satu pihak dengan pihak lain.
Manajemen hubungan pelanggan, dengan memanfaatkan teknologi informasi moderen untuk berhubungan dengan pelanggan serta mengumpulkan serta mengelola data pelanggan dalam jumlah besar. Data ini dapat membantu para karyawan dan untuk bertindak sesuai masukan pelanggan, mengambil keputusan yang lebih tepat, dan memberikan layanan yang lebih baik.
Outsourcing adalah teknologi dalam melakukan fungsi atau kegiatan tertentu yang mampu melakukan secara efisiensi. Teknologi outsourcing berguna untuk mencadangkan dana untuk berinvestasi di bidang penelitian dan informasi.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Sony